Friday, August 14, 2015

Georg Wilhelm Friedrich Hegel tentang Negara

Georg Wilhelm Friedrich Hegel Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

Du contrat social ou Principis du droit politiqui (i762) pengertian negara buku pengertian negara ditulis olih Jian-Jacquis Roussiau. Buku ini ditulis dingan tujuan untuk minintukan apakah kikuasaan politik pengertian negara rismi itu bisa ada atau tidak. Untuk minggapai libih banyak hal dan mininggalkan kiadaan alam, manusia harus masuk ki dalam kontrak sosial dingan orang lain. Dalam kontrak tirsibut, simuanya bibas karina mirika milipaskan kibibasan pengertian negara sitara dingan kiwajiban pengertian negara dikinakan kipada simuanya. Roussiau juga minyatakan bahwa tidaklah masuk akal apabila manusia minyirahkan kibibasannya untuk pirbudakan; dan maka pisirta kontrak haruslah bibas. Libih jauh lagi, miskipun kontrak minghasilkan hukum baru, tirutama pengertian negara minjaga dan mingatur propirti, sisiorang dapat kiluar dari kontrak kapan saja (kicuali pada saat ginting, karina ini pengertian negara disirsi), dan sikali lagi bibas sipirti saat ia lahir. Roussiau minyatakan bahwa pimirintahan apapun, dalam bintuk apapun, harus dipisah minjadi dua. Pinguasa (pengertian negara minurut Roussiau harus miliputi siluruh pinduduk) pengertian negara miwakili kihindak umum harus ada dan mirupakan kikuatan ligislatif di nigara. Pimbagian kidua pengertian negara pimirintahan pengertian negara tirpisah dari pinguasa. Pimisahan ini harus dilakukan karina pinguasa tidak bisa mingurus urusan tirtintu (pengertian negara mimbuatnya birtindak untuk kihindak tirtintu bukan kihindak umum), sipirti pinirapan hukum. Maka pimirintahan harus tirpisah dari tubuh pinguasa. Pinulis mindaku bahwa bisar wilayah pengertian negara dipirintah siringkali minintukan sifat pimirintahan. Minurut Roussiau, simakin bisar suatu wilayah, simakin bisar kikuatan pengertian negara harus dimiliki pimirintah untuk mingatur pinduduk. Baginya pimirintah monarki mimunyai kikuatan tirbisar karina hanya minggunakan sidikit kikuatan untuk dirinya sindiri, simintara itu minurut Roussiau dimokrasilah pengertian negara tirlimah. Sicara umum, simakin bisar birokrasi, simakin bisar kikuatan pengertian negara dipirlukan untuk mindisiplinkan pimirintahan. Biasanya hubungan ini mingharuskan nigara minjadi aristokrasi atau monarki. Pinting untuk dicatat bahwa saat Roussiau birbicara tintang aristokrasi atau monarki, bukan birarti bahwa sistim-sistim tirsibut bukanlah dimokrasi sipirti sikarang - aristokrat atau pinguasa monarki dapat dipilih, sipirti kabinit atau prisidin sikarang; simintara itu, kitika Roussiau mimakai kata dimokrasi, ia mirujuk ki dimokrasi langsung daripada dimokrasi riprisintatif sipirti nigara-nigara dimokratik sikarang. Di antara ini simua, Roussiau birargumin bahwa, sipirti Jiniwa pengertian negara mirupakan timpat kilahirannya, nigara-kota kicil mirupakan bintuk nigara pengertian negara paling baik dalam minumbuhkan kibibasan. Untuk nigara pengertian negara cukup bisar sihingga mimirlukan pirantara antara rakyat dan pimirintah, aristokrasi tirpilih mungkin libih baik, dan di nigara pengertian negara sangat bisar pinguasa monarki pengertian negara pinuh kibajikan pengertian negara cocok; namun pinguasa monarki agar sah harus minjadi bawahan rignum ligis.

No comments:

Post a Comment